BAUBAU - Kegiatan Speak Up-Revitalisasi Situs Religi oleh Polres Baubau dalam rangka memperigati hari Bhayangkara ke-77 di masjid agung keraton Buton, Selasa (20/6/2023) mendapat apresiasi dari Pemkot Baubau.
Pasalnya, kegiatan itu merupakan hal yang pertama ada di situs. Dan ini merupakan bagian dari edukasi bahwa Kota Baubau dianugerahi dan memiliki peninggalan bersejarah sehingga seharusnya memang perlu dijaga.
Masjid agung keraton Buton dan Makam Sultan Murhum terpilih mewakili Polda Sultra untuk mengikuti Lomba Situs Budaya / Agama di tingkat Mabes Polri dalam rangka menyambut hari ulang tahun Bhayangkara ke 77 tahun 2023.
Menurut Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, situs Kesultanan Buton saat ini bukan hanya milik orang Baubau saja namun benar-benar menjadi warisan budaya karena mendapatkan predikat warisan nasional.
"Saat ini Pemkot Baubau sedang memperjuangkan situs ini menjadi warisan Unesco. Oleh sebab itu, untuk menuju ke sana tidak segampang dibicarakan dan harus ada langka-langkah nyata diantaranya membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestariannya, "ucapnya.
Lebih lanjut, Ketika ikon wisata religi ini mendapatkan status situs internasional, maka sudah hal pasti akan berdampak pada angka kunjungan yang sangat tinggi. Sehingga pesan terbaik yang harus diperhatikan adalah resiko, kenyamanan dan keamanan.
Karena itu, setiap yang datang ke situs dipastikan harus ada rasa nyaman sehingga berdampak kepada hal positif untuk meningkatkan kunjungan wisata pada situs.
Baca juga:
Apa Itu Root Blower dan Apa Fungsinya?
|
“saya berharap situs yang berada didalam benteng keraton Buton ini kedepan akan menjadi salah satu lokasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan baik dari domestik maupun manca negara, ”imbunya.
Dalam kegiatan revitalisasi tersebut seluruh personil Polres Baubau bersama warga telah malaksanakan kerja bakti dengan melakukan pembersihan, memotong rumput, mengecet atap masjid Agung Keraton, tembok, pagar, tiang, taman-taman yang berada di area Masjid Agung Keraton dan area Makam Sultan Murhum serta mengecet dan membrending gerobak-gerobak UMKM yang ada di sekitar area benteng keraton selama 4 hari dari tanggal 17 sampai dengan 20 Juni 2023.
Sebelum pelaksanaan pembersihan dan pengecatan di masjid Agung keraton dan Makam Sultan Murhum terlebih dahulu telah dilaksanakan rapat koordinasi antara Polres Baubau dan pemerintah Kota Baubau di hadiri oleh Asisten II Kota Baubau, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Disperindag, Dinas Lingkungan Hidup, Camat Murhum, Lurah Melai, Dinas Kebudayaan serta Lembaga Adat Kesultanan Buton.
Hal ini dilakukan agar pembersihan dan pengecatan tempat wisata religi Masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum tidak terjadi polemik.
Dengan dilaksanakan revitalisasi Masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum, Kapolda Sultra di wakili Kabag Binkar Biro SDM Polda Sultra AKBP Achmad Fathul Ulum, SIK, MH, Walikota Baubau Laode Ahmad Moneanse, Ketua DPRD Kota Baubau H. Zahari, SE dan dari Lembaga Adat Kesultanan Buton La Ode Muhamad Arsal, S, Sos, M, Si meninjau hasil revitalisasi Masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum.
Pada kesempatan tersebut Walikota Baubau Laode Ahmad Moneanse atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Baubau mengucapkan terima kasih kepada Polda Sultra dan Polres Baubau atas di pilihnya Kota Baubau khusunya situs bersejarah masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum terpilih untuk mengikuti lomba Situs Budaya / Agama di Mabes Polri mewakili Polda Sultra dalam rangka hari ulang tahun Bhayangkara ke 77 tahun 2023.
Hal ini menginspirasi kami untuk selalu menjaga situs bersejarah yang ada di Kota Baubau.
"Atas nama pemerintah kami mengucapkan selamat hari ulang tahun Bhayangkara yang ke 77 semoga polri semakin dekat dengan masyarakat, " ucapnya.
Selanjutnya Ketua DPRD Kota Baubau
H. Zahari, SE menyampaikan dalam kesempatan ini saya mendukung dan mengapresiasi kegiatan revitalisasi situs budaya / agama, masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum dalam rangka HUT Bhayangkara ke 77, harapan kami mudah mudahan kegiatan ini akan membawa edukasi kepada seluruh masyarakat khususnya di lingkungan Benteng Keraton untuk bersama sama kita menjaga semua yang ada di situs wilayah ini dan menjadikan sebagai ikon untuk pariwisata dan pengembangan Kota Baubau pada khususnya.
Harapan kami juga mudah mudahan ini juga menjadi cikal bakal dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Baubau di dalam melestarikan situs budaya yang ada di Kesultanan Buton.
Kami juga mengapresiasi dalam rangka HUT Bhayangkara yang ke 77 mudah-mudahan kepolisian kedepan semakin presisi.
Selanjutnya Lembaga Adat mewakili Kesultanan Buton La Ode Muhamad Arsal, S, Sos, M, Si menceritakan sejarah terkait keberadaan situs bangunan cagar budaya di kawasan Benteng Wolio Kesultanan Buton.
Masjid Kesultanan Buton itu didirikan pada tahun 1712 yakni pada masa pemerintahan Sultan yang ke 19 yakni Sultan Langkariri Sakiudin Durul Alam, bahwa mesjid Agung Kesultanan Buton di sebut dengan mesjid Al Muqorobin Safi Saiful Mukminin atau dikenal dengan masjid Agung Keraton Kesultanan Buton.
"didalam pembangunan mesjid Agung Kesultanan Buton penuh dengan analogi dan filsafat atau filosofi di mana kalau kita melihat di dalam bangunan mesjid Agung Keraton Kesultanan Buton itu terdiri dari 12 pintu yang merupakan makna filosofi bahwa ada 12 lubang di dalam tubuh manusia, "jelasnya.
Lanjutnya, di dalam mesjid kita akan melalui 17 anak tangga yang merupakan makna filosofi 17 rakaat di dalam pelaksanaan sholat 5 kali sehari semalam.
Ketika masuk ke dalam mesjid kita mendapatkan sebuah beduk yang merupakan analogi dari jantung seorang manusia, jantung berdetak ibaratnya manusia masih hidup dan kalau beduk masih berbunyi isyaratnya bahwa mesjid itu masih hidup ibadah di dalamnya, lalu kita melihat panjangnya beduk itu kurang lebih 99 cm yang bermakna filosofi Asmaul Husnah sebanyak 99.
"terkait dengan situs Makam Sultan Murhum adalah merupakan Raja Buton yang ke 6 dan ketika beliau di lantik menjadi sultan pertama itu berbarengan dengan masuknya ajaran agama islam di tanah buton, yakni pada tahun 1541 yang kemudian pada saat itu di lantik menjadi sultan yang pertama, "tambahnya.
Polda Sultra yang diwakili Kabag Binkar Biro SDM Polda Sultra AKBP Ahmad Fathul Ulum, SIK, MH mengatakan bahwa dalam rangka menyambut hari ulang tahun Bhayangka ke 77 tahun 2023 Polda Sultra telah mengirimkan beberapa nama situs sejarah ke Mabes Polri yaitu dari Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna, Kota Kendari dan Kota Baubau namun yang terpilih mewakili lomba situs budaya / agama adalah Masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum yang berada di Kota Baubau.
Adapun kriteria dalam pengusulan adalah melalui sejarahnya, fisik dan lain-lainya.
"beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Polres Baubau, TNI, instansi pemerintah dan masyarakat telah melakukan pembersihan, pengecatan di area masjid Agung Keraton maupun Makam Sultan Murhum, sehingga nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat di sekitar maupun dari daerah lain, "ungkapnya Kabag Binkar Biro SDM Polda Sultra AKBP Ahmad Fathul Ulum, SIK, MH.
Ia berharap dengan kegiatan refitalisasi ini masyarakat bisa mengenal tentang sejarah Kesultanan Buton.
"kita juga merevitalisasi gerobak-gerobak UMKM yang berada di sekitar benteng keraton sehingga masyarakat yang datang berkunjung di area situs budaya/agama ini bisa menikmati makanan yang menjadi ciri khas di daerah ini, "tambahnya.
Kegiatan terakhir dari dilanjutkan Walikota Baubau Laode Ahmad Moneanse menyerahkan 5 buah gerobak kepada pelaku UMKM dan Polres Baubau menyerahkan 10 tong sampah untuk di simpan di sekitar area masjid Agung Keraton dan Makam Sultan Murhum.